![]() |
| Foto: Ilusrtasi |
Peristiwa itu sempat memicu keresahan di kalangan warga setempat. Berdasarkan hasil penyelidikan, aksi brutal pelaku dipicu oleh rasa tersinggung setelah ditegur oleh korban. Teguran yang seharusnya menjadi hal sepele justru memancing emosi pelaku hingga nekat menganiaya korban menggunakan senjata tajam jenis golok.
Kapolsek Agrabinta, AKP Nanda Rihardja, membenarkan penangkapan tersebut. Ia mengatakan, pelaku berhasil diamankan saat berusaha kabur ke luar wilayah Cianjur.
“Kurang dari 24 jam petugas berhasil meringkus pelaku tanpa perlawanan,” ungkap AKP Nanda, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, laporan dari keluarga korban segera ditindaklanjuti oleh petugas Polsek Agrabinta. Dalam waktu singkat, identitas dan keberadaan pelaku berhasil dilacak. Setelah dilakukan pengejaran, CS berhasil diamankan dan langsung dibawa ke Polsek Agrabinta untuk menjalani pemeriksaan awal.
Setelah proses pemeriksaan, pelaku kemudian diserahkan ke Polres Cianjur guna penyelidikan lebih lanjut. Polisi juga mengamankan barang bukti berupa golok yang digunakan dalam aksi pembacokan tersebut.
AKP Nanda menjelaskan, dari hasil interogasi sementara, motif pelaku murni karena emosi dan tidak menerima teguran dari korban.
“Pelaku merasa tersinggung setelah ditegur korban yang menasihatinya karena suatu hal. Tanpa berpikir panjang, pelaku langsung menyerang korban dengan golok hingga menyebabkan luka di tangan dan beberapa bagian tubuh korban,” jelasnya.
Akibat serangan tersebut, korban JN mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit di wilayah Sukabumi untuk mendapatkan perawatan medis.
Salah seorang saksi, Asep (43), yang merupakan warga setempat, mengaku terkejut dengan kejadian itu. Menurutnya, korban dikenal sebagai sosok yang baik dan jarang berselisih dengan warga lain.
“Kami tidak menyangka pelaku tega melakukan itu. Katanya cuma karena tersinggung ditegur, padahal korban sudah tua, sudah tidak bisa melawan,” ujarnya.
Warga yang mendengar teriakan minta tolong segera datang ke lokasi dan menemukan korban sudah bersimbah darah. Mereka kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian.
Kini, pelaku CS harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Pihak kepolisian menegaskan, kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar tidak mudah terbawa emosi dan menyelesaikan permasalahan dengan cara kekerasan.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi. Setiap masalah sebaiknya diselesaikan secara baik dan damai,” tegas AKP Nanda.
Penangkapan cepat terhadap pelaku ini mendapat apresiasi dari warga sekitar yang berharap proses hukum dapat berjalan sesuai ketentuan dan menjadi efek jera bagi pelaku kekerasan serupa.
.jpg)