Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) secara resmi mengumumkan penutupan sementara seluruh kegiatan pendakian di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango mulai 13 Oktober 2025 hingga waktu yang belum ditentukan.
Penutupan ini dituangkan dalam Siaran Pers Nomor PG.06/T.2/TU/B/10/2025 yang dikeluarkan pada 10 Oktober 2025 di Cibodas. Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum Direktur Jenderal KSDAE Nomor M.105/KSDAE/PJL/KSA/04/10/2025, sebagai langkah strategis untuk menyelesaikan berbagai persoalan di jalur pendakian, terutama pengelolaan sampah pendakian yang selama ini menjadi perhatian publik.
Fokus pada Tiga Program Utama
Dalam keterangan resminya, Kepala Balai Besar TNGGP Ir. Arief Mahmud, M.Si., menjelaskan bahwa penutupan sementara dilakukan guna melaksanakan program Zero Waste Wisata Pendakian dengan tiga fokus utama:
1. Penyelesaian Permasalahan Sampah Pendakian,
melalui aksi bersama petugas, mitra, komunitas, akademisi, dan pelaku usaha wisata alam untuk mengangkut, memilah, dan mengolah sampah yang tersisa di sepanjang jalur pendakian.
2. Perbaikan Tata Kelola Pendakian,
yang mencakup peninjauan ulang prosedur perizinan, pendaftaran, pengelolaan basecamp, peningkatan sarana-prasarana, serta penyempurnaan sistem pengawasan lapangan terintegrasi melalui Sistem Informasi Aplikasi Pendakian (SIAP GEPANG).
3. Revitalisasi Sistem Pelayanan Pendakian,
termasuk penguatan kapasitas pemandu dan petugas lapangan, pengembangan basis data pendaki, serta edukasi Pendaki Cerdas yang berorientasi pada kepedulian terhadap alam dan pengelolaan sampah.
Proses Pembukaan Akan Diumumkan Secara Resmi
Kegiatan pendakian akan kembali dibuka setelah seluruh tahapan perbaikan selesai dan hasil evaluasi dinyatakan tuntas. Informasi pembukaan resmi akan diumumkan melalui situs web serta media sosial Balai Besar TNGGP.
Bagi calon pendaki yang telah melakukan pendaftaran dan pembayaran sebelumnya, mekanisme refund atau reschedule akan diatur melalui sistem booking online di laman resmi https://booking.gedepangrango.org.
Ajakan untuk Mendukung Pelestarian Alam
BBTNGGP juga mengimbau seluruh masyarakat, komunitas pendaki, serta pemangku kepentingan untuk mendukung langkah ini sebagai bentuk kepedulian bersama dalam menjaga kelestarian ekosistem hutan tropis pegunungan di kawasan Gunung Gede Pangrango.
“Penutupan ini bukan sekadar penghentian aktivitas, tapi momentum penting untuk membangun sistem pendakian yang lebih bertanggung jawab, bersih, dan berkelanjutan,” ujar Ir. Arief Mahmud, M.Si., Kepala Balai Besar TNGGP.
Gunung Gede Pangrango sendiri merupakan salah satu destinasi pendakian paling populer di Jawa Barat, berkat panorama alamnya yang menakjubkan, kekayaan flora-fauna endemik, serta aksesibilitas yang mudah dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Depok, dan Sukabumi.
Dengan adanya penutupan sementara ini, diharapkan sistem pendakian di TNGGP ke depan dapat menjadi contoh penerapan wisata alam berprinsip Zero Waste di Indonesia.