-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Review: Kemenangan Bersejarah Persib di Kandang Bali United, Strategi Hodak Akhirnya Berbuah Manis

Sabtu, 01 November 2025 | 22.30 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-02T02:26:52Z
Akhirnya, kutukan itu pecah. Persib Bandung berhasil meraih kemenangan perdana di kandang Bali United, Stadion Kapten I Wayan Dipta, setelah bertahun-tahun selalu pulang tanpa tiga poin. Skor tipis 1–0 lewat sundulan Andrew Jung di menit ke-84 cukup untuk memastikan malam bersejarah bagi Maung Bandung.

Babak Pertama: Taktik Hodak yang Terukur

Sejak menit awal, pelatih Bojan Hodak tak menurunkan timnya dengan pola bertahan seperti biasanya di laga tandang. Persib tampil berani mengambil inisiatif serangan, memainkan tempo cepat melalui kombinasi Thom Haye, Adam Alis, dan Uilliam Barros di lini tengah.

Beberapa peluang tercipta, bahkan tembakan Adam Alis di menit ke-7 sempat membuat stadion terdiam, walau bola masih melenceng tipis. Sementara itu, Bali United mencoba membalas lewat serangan sayap khas mereka, namun lini belakang Persib yang digalang Federico Barba dan Julio Cesar tampil solid.

Yang menarik, di babak pertama ini justru Persib lebih dominan dalam penguasaan bola. Namun efektivitas di depan gawang masih menjadi PR utama. Skor 0–0 di babak pertama terasa adil, tapi tanda-tanda perubahan arah pertandingan mulai terlihat.

Babak Kedua: Pergantian Jitu, Momentum Tercipta

Babak kedua menjadi panggung bagi kecerdikan Hodak membaca situasi. Saat laga mulai berjalan stagnan, dua pergantian penting dilakukan: Beckham Putra Nugraha dan Andrew Jung dimasukkan di menit ke-76.

Keduanya langsung memberi warna baru. Beckham dengan kelincahannya membuka ruang di sisi kanan, sementara Jung menjadi target man yang selama ini kurang dimiliki Persib. Kombinasi dua pemain pengganti ini terbukti ampuh.

Menit ke-84, Beckham melepaskan umpan silang terukur, dan Jung menuntaskannya dengan sundulan keras yang tak mampu dibendung kiper Bali United, Mike Hauptmeijer. Gol itu menjadi satu-satunya di pertandingan dan membawa Persib unggul 1–0.

Setelah gol, Persib bermain dengan disiplin tinggi. Teja Paku Alam tampil heroik di bawah mistar, memastikan gawangnya tetap perawan hingga peluit akhir.


Analisis: Mental, Strategi, dan Efektivitas

Kemenangan ini bukan hanya soal angka di papan skor — tapi tentang mentalitas baru Persib di laga tandang. Bertahun-tahun, Stadion I Wayan Dipta menjadi tempat yang angker bagi Maung Bandung. Tapi malam itu, ketenangan dan efektivitas menjadi kunci.

Hodak berhasil menyeimbangkan antara pressing tinggi dan pertahanan transisi cepat. Masuknya Beckham dan Jung bukan sekadar rotasi, tapi keputusan taktis yang mengubah arah pertandingan.

Dari sisi statistik, Persib mencatat lebih sedikit peluang dibanding Bali United, namun lebih efektif: satu peluang emas, satu gol. Sementara tuan rumah kehilangan momentum setelah kartu merah yang diberikan kepada Mirza Mustafic lewat tinjauan VAR.

Pemain Kunci: Andrew Jung dan Teja Paku Alam

Tak bisa dipungkiri, Andrew Jung menjadi penentu hasil. Masuk sebagai pemain pengganti, ia tampil percaya diri dan memanfaatkan setiap peluang dengan maksimal. Gol sundulannya bukan hanya indah, tapi juga menunjukkan insting predator sejati.

Sementara di sisi lain, Teja Paku Alam layak disebut pahlawan diam. Setidaknya dua penyelamatan krusial dilakukannya di babak pertama dan kedua. Clean sheet di kandang Bali United adalah prestasi tersendiri bagi seorang penjaga gawang.

Refleksi: Persib dan Kutukan yang Patah

Kemenangan ini menandai titik balik penting bagi Persib. Tak hanya memutus rekor buruk di Gianyar, tapi juga mengirim pesan kuat bahwa tim ini kini matang dan siap bersaing di jalur juara.

Atmosfer di lapangan pun luar biasa — ribuan Bobotoh yang datang langsung ke stadion bersorak penuh emosi ketika peluit panjang berbunyi. Mereka tahu, ini bukan sekadar tiga poin, tapi kemenangan simbolis yang telah lama ditunggu.

Persib menutup laga dengan skor 1–0, namun dampaknya jauh lebih besar dari sekadar hasil. Ini adalah manifestasi dari proses, dari disiplin, dari perubahan filosofi bermain di bawah Bojan Hodak.

Jika konsistensi ini bisa dijaga, bukan tidak mungkin Maung Bandung akan terus mengaum hingga akhir musim. Untuk Bali United, kekalahan ini menjadi cermin bahwa dominasi kandang mereka tak lagi setangguh dulu.
×
Berita Terbaru Update