Dalam kehidupan, kita tidak akan pernah lepas dari ujian, tantangan, dan cobaan. Ada kalanya hidup terasa mantap, tetapi ada juga saatnya segalanya terasa goyah dan tak pasti. Dalam budaya Sunda, terdapat sebuah pepatah yang sangat dalam maknanya: "Hirup mah kudu taraju, sanajan taneuh kadang leueur."
Artinya, hidup itu harus seimbang, meskipun tanah terkadang goyah.
Pepatah ini bukan sekadar rangkaian kata puitis, melainkan nasihat yang mengandung filosofi hidup penuh makna. Taraju, dalam bahasa Sunda, adalah alat untuk menimbang yang menggambarkan keseimbangan. Sementara leueur menggambarkan kondisi yang tidak stabil atau goncang.
Lalu, apa makna pepatah ini dalam kehidupan kita?
Menjaga Keseimbangan dalam Segala Hal
Hidup yang baik adalah hidup yang seimbang. Seimbang antara pekerjaan dan istirahat. Seimbang antara mengejar dunia dan menyiapkan akhirat. Seimbang dalam bersikap—tidak terlalu keras, tapi juga tidak terlalu lunak.
Namun kenyataannya, “taneuh kadang leueur”—tanah kehidupan yang kita pijak tidak selalu stabil. Kita bisa tiba-tiba jatuh, gagal, atau diuji oleh hal-hal yang tak terduga. Di sinilah pentingnya menjaga keseimbangan. Jangan terlalu larut dalam kesedihan, tapi juga jangan terlalu tinggi dalam kegembiraan.
Keteguhan Adalah Kunci
Keseimbangan hidup tidak akan tercapai tanpa keteguhan hati. Ketika keadaan berubah dan kehidupan mulai berguncang, hanya orang yang kuat dan sabar yang mampu tetap berdiri. Seperti taraju yang tetap berdiri tegak meski diguncang, begitulah seharusnya kita menjalani hidup.
Keteguhan ini datang dari dalam diri. Dari keyakinan bahwa badai pasti berlalu, dan dari kepercayaan bahwa setiap cobaan membawa pelajaran dan peluang untuk tumbuh.
Belajar dari Akar Kearifan Lokal
Pepatah Sunda ini mengajarkan bahwa kearifan lokal bisa menjadi sumber inspirasi dalam menjalani hidup. Nilai-nilai budaya yang diwariskan leluhur bukan sekadar hiasan tradisi, melainkan petunjuk arah yang membimbing kita untuk tetap kuat di tengah derasnya perubahan zaman.
Penutup
Ketika hidup terasa berat, ingatlah: "Hirup mah kudu taraju, sanajan taneuh kadang leueur."
Jadilah pribadi yang seimbang, yang tidak mudah tumbang walau badai menerjang. Karena sejatinya, kekuatan bukan hanya soal kerasnya pukulan, tapi juga tentang bagaimana kita tetap berdiri setelah terpukul.