Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan ikan hasil budidaya di perairan Waduk Cirata, khususnya di wilayah Jangari, Kecamatan Mande, masih aman untuk dikonsumsi. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terkait kandungan merkuri dalam ikan tersebut.
Kepala DPKHP Cianjur, Iwan Setiawan, mengatakan bahwa sampel ikan telah dikirimkan ke laboratorium milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan juga laboratorium kementerian terkait. Sampel diambil dari tiga wilayah yang menjadi bagian dari Waduk Cirata, yakni Kabupaten Cianjur, Bandung Barat, dan Purwakarta.
“Informasi hasil laboratorium sebetulnya sudah keluar beberapa hari lalu, namun sampai Jumat (18/7), kami belum menerima salinannya karena masih dalam proses kajian dan perbandingan antar wilayah. Harapan kami hasilnya segera keluar dan bisa diumumkan secara resmi,” ujar Iwan di Cianjur, Jumat.
Meski demikian, Iwan memastikan bahwa ikan hasil budidaya di Jangari tetap layak dikonsumsi. Kelompok pembudidaya ikan jaring apung (KJA) di wilayah tersebut bahkan telah melakukan pengujian mandiri terhadap ikan yang mereka hasilkan.
“Hasil pemeriksaan mandiri oleh kelompok nelayan akan segera diserahkan ke kami. Nantinya akan kami kaji dan pelajari lebih lanjut agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan pembudidaya,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kondisi perairan di Waduk Jangari dan Cirata saat ini mulai menunjukkan perbaikan. Namun, para pembudidaya masih menghadapi persoalan klasik, yaitu sulitnya pemasaran dan terus turunnya harga jual ikan di pasar.
Terkait dengan program revitalisasi kawasan Citarum dan Cirata yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Iwan menyatakan bahwa pihaknya belum menerima arahan resmi. Namun demikian, DPKHP Cianjur siap melaksanakan instruksi apabila sudah ada kepastian dari provinsi.
Sementara itu, Ketua Umum Pembudidaya KJA Waduk Cirata, Edi Supiandi, menegaskan bahwa berdasarkan hasil uji laboratorium pada tahun 2023, ikan yang dibudidayakan di Waduk Cirata dinyatakan tidak mengandung merkuri dan aman dikonsumsi.
“Kami memiliki dasar yang kuat bahwa ikan dari Cirata tidak mengandung merkuri. Tapi muncul pernyataan sepihak yang menyebut sebaliknya, dan itu cukup meresahkan pembudidaya di lapangan,” ujar Edi.
Edi berharap pemerintah dapat segera memberikan kepastian agar masyarakat tidak salah persepsi terhadap mutu ikan hasil budidaya di Waduk Cirata.