Semangat nasionalisme bisa lahir dari siapa saja, termasuk dari seorang kuli bangunan. Rosadi (55), warga Kampung Darmaga, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, kembali menunjukkan kecintaannya pada tanah air dengan membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 680 meter di jalan utama desanya.
Aksi luar biasa ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Tak hanya menjadi pemandangan yang menarik perhatian, bentangan bendera ini juga dinobatkan sebagai bendera Merah Putih terpanjang di Kabupaten Cianjur.
Rosadi, yang akrab disapa Ecen, adalah seorang pekerja bangunan biasa. Namun, semangatnya dalam memperingati kemerdekaan luar biasa. Sejak tahun 2021, ia rutin memasang bendera merah putih setiap bulan Agustus, dengan panjang yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
“Tahun pertama saya pasang sepanjang 121 meter. Sekarang, di tahun kelima, alhamdulillah sudah bisa 680 meter. Ini semua saya beli dari hasil kerja sebagai kuli bangunan,” ujar Rosadi seperti dikutip dari Berita Satu, Senin (4/8).
Untuk mewujudkan niatnya itu, Rosadi harus menabung selama satu tahun. Total dana yang ia keluarkan mencapai belasan juta rupiah, digunakan untuk membeli kain merah putih, tali tambang, dan bambu penyangga.
“Ini murni dari hasil kerja saya. Saya sisihkan penghasilan sedikit demi sedikit, dan semuanya saya belikan perlengkapan buat bendera ini. Bukan soal besar kecilnya uang, tapi niatnya untuk negara,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Aksi Rosadi tak luput dari perhatian warga sekitar, pemerintah desa, pihak kecamatan, hingga aparat kepolisian. Banyak yang turun tangan membantu pemasangan bendera, mulai dari anak-anak muda hingga tokoh masyarakat.
“Ini bukan sekadar membentangkan bendera, tapi jadi ajang memperkuat kebersamaan dan semangat nasionalisme di kampung kami,” ujar salah satu warga yang ikut membantu.
Rosadi berharap, aksinya bisa menginspirasi masyarakat lainnya untuk lebih mencintai Indonesia dan menghargai jasa para pahlawan.
“Buat saya, kemerdekaan bukan hanya dirayakan, tapi juga dimaknai. Tahun depan, insya Allah, kalau ada rezeki, saya ingin bentangkan bendera yang lebih panjang lagi. Ini untuk NKRI,” tutupnya.
Langkah kecil Rosadi adalah contoh nyata bahwa cinta tanah air tak memandang latar belakang. Di balik kesederhanaannya, semangatnya berkibar setinggi Merah Putih yang ia bentangkan.
Aksi luar biasa ini dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Tak hanya menjadi pemandangan yang menarik perhatian, bentangan bendera ini juga dinobatkan sebagai bendera Merah Putih terpanjang di Kabupaten Cianjur.
Rosadi, yang akrab disapa Ecen, adalah seorang pekerja bangunan biasa. Namun, semangatnya dalam memperingati kemerdekaan luar biasa. Sejak tahun 2021, ia rutin memasang bendera merah putih setiap bulan Agustus, dengan panjang yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
“Tahun pertama saya pasang sepanjang 121 meter. Sekarang, di tahun kelima, alhamdulillah sudah bisa 680 meter. Ini semua saya beli dari hasil kerja sebagai kuli bangunan,” ujar Rosadi seperti dikutip dari Berita Satu, Senin (4/8).
Untuk mewujudkan niatnya itu, Rosadi harus menabung selama satu tahun. Total dana yang ia keluarkan mencapai belasan juta rupiah, digunakan untuk membeli kain merah putih, tali tambang, dan bambu penyangga.
“Ini murni dari hasil kerja saya. Saya sisihkan penghasilan sedikit demi sedikit, dan semuanya saya belikan perlengkapan buat bendera ini. Bukan soal besar kecilnya uang, tapi niatnya untuk negara,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Aksi Rosadi tak luput dari perhatian warga sekitar, pemerintah desa, pihak kecamatan, hingga aparat kepolisian. Banyak yang turun tangan membantu pemasangan bendera, mulai dari anak-anak muda hingga tokoh masyarakat.
“Ini bukan sekadar membentangkan bendera, tapi jadi ajang memperkuat kebersamaan dan semangat nasionalisme di kampung kami,” ujar salah satu warga yang ikut membantu.
Rosadi berharap, aksinya bisa menginspirasi masyarakat lainnya untuk lebih mencintai Indonesia dan menghargai jasa para pahlawan.
“Buat saya, kemerdekaan bukan hanya dirayakan, tapi juga dimaknai. Tahun depan, insya Allah, kalau ada rezeki, saya ingin bentangkan bendera yang lebih panjang lagi. Ini untuk NKRI,” tutupnya.
Langkah kecil Rosadi adalah contoh nyata bahwa cinta tanah air tak memandang latar belakang. Di balik kesederhanaannya, semangatnya berkibar setinggi Merah Putih yang ia bentangkan.