Sebuah video yang memperlihatkan seorang warga Cianjur mengeluhkan tidak bisa bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, H. Dedi Mulyadi, beredar di media sosial. Dalam video tersebut, warga bernama Aulia Rachman bersama rombongan menyampaikan kekecewaannya lantaran sudah datang ke Lembur Pakuan namun tidak diperkenankan masuk untuk menemui orang nomor satu di Jawa Barat itu.
“Assalamu’alaikum warahmatullah hi wabarokatuh, perkenalkan kepada bapak Gubernur, Bapak H. Dedi Mulyadi. Hari ini saya Aulia Rachman bersama rombongan dari Cianjur sudah sampai di Lembur Pakuan namun kami terhalang masuk. Ada salah satu warga yang mengatakan bahwa bapak tidak ada di tempat, padahal mobilnya ada di belakang kami,” kata Aulia dalam video yang diunggah di akun Instagram pribadinya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi melalui unggahan video di akun Instagram resminya. Ia menjelaskan bahwa posko pengaduan Lembur Pakuan memang terbuka untuk masyarakat, namun hanya pada jam yang sudah ditentukan.
“Terima kasih sudah berkunjung, tapi mohon maaf kalau bisa bertamunya jangan pukul 01.00 WIB dini hari. Jadwal sudah terlampir di Posko Pengaduan Lembur Pakuan, yaitu sejak pukul 05.00 WIB pagi hingga pukul 19.00 WIB sore. Hatur nuhun,” ujar Dedi.
Lebih lanjut, Dedi juga menyarankan agar Aulia dan rombongan terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan mereka kepada Bupati Cianjur. Menurutnya, langkah tersebut lebih efektif agar kemudian dapat diteruskan langsung kepadanya.
“Kalau ada keperluan, silakan disampaikan dulu kepada Bupati Cianjur. Nanti Bupati akan menyampaikannya kepada saya,” tambahnya.
Video ini sontak menarik perhatian warganet, terutama masyarakat Cianjur. Sebagian menilai bahwa kedatangan warga pada dini hari memang tidak tepat, sementara yang lain menyoroti pentingnya akses masyarakat untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada pemimpinnya.
Hingga kini, unggahan klarifikasi Gubernur Dedi Mulyadi tersebut masih ramai mendapat komentar dari publik.