-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Penyebab Keracunan Sejumlah Siswa di Cugenang Terungkap!

Sabtu, 04 Oktober 2025 | 23.55 WIB | 0 Views Last Updated 2025-10-04T16:55:25Z
Kasus keracunan massal yang menimpa puluhan murid SDN Taruna Bakti, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dipastikan disebabkan oleh makanan yang tidak higienis.

Kepastian tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Made Setiawan, usai menerima hasil pemeriksaan laboratorium dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat di Bandung.

“Pemeriksaan terhadap beberapa sampel makanan dan muntahan yang diperiksa di Labkesda Bandung, hasilnya sudah ada dan telah kami terima,” ujar Made kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).

Menurut Made, dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan adanya zat kimia berbahaya dan bakteri yang berperan dalam mengubah zat nitrat menjadi nitrit di dalam makanan yang dikonsumsi para siswa.

“Adanya kandungan zat tersebut menyebabkan gangguan pada tubuh. Hal ini sesuai dengan gejala yang dialami para murid SDN Taruna Bakti di Sarampad, Cugenang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Made mengungkapkan bahwa penyimpanan bahan baku dan makanan yang tidak higienis menjadi penyebab utama munculnya zat berbahaya dalam makanan tersebut.

“Kandungan zat kimia dan nitrit ditemukan pada saus, tomat, serta beberapa makanan lainnya yang telah diperiksa beberapa waktu lalu di Labkesda Jawa Barat,” katanya.

Sebagai langkah tindak lanjut, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur kini melakukan pemeriksaan terhadap ratusan dapur yang digunakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayahnya. Dari total 140 dapur SPPG yang ada, baru empat yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

“Kami sedang memproses pemeriksaan terhadap 137 dapur SPPG yang belum memiliki sertifikat laik higiene. Ini penting untuk mencegah kasus serupa terulang,” tegas Made.

Kasus keracunan makanan di SDN Taruna Bakti ini sempat menghebohkan warga setempat setelah puluhan murid mengalami gejala mual, muntah, dan pusing usai menyantap makanan yang dijual di sekitar sekolah. Para korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat dan sebagian dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dinkes Cianjur pun mengimbau masyarakat, khususnya pihak sekolah dan penjual makanan di lingkungan pendidikan, agar lebih memperhatikan kebersihan makanan dan tempat penyimpanan bahan pangan, demi menjaga keselamatan anak-anak di sekolah.
×
Berita Terbaru Update